
Laren, Lamongan – Babinkamtibmas dan Babinsa beserta Bapak Moch. Naim, S.Sos, M.Si. Camat Laren melakukan pengawasan dan pendampingan terhadap Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa atau BLT-DD di Kantor Desa Laren pada hari Jum’at 22 Mei 2020.
Pemerintah Desa (Pemdes) Laren Kabupaten Lamongan menyerahkan bantuan langsung tunai Dana Desa (BLT-DD) dengan jumlah 600.000 rupiah per kepala keluarga kepada masyarakat terdampak Covid-19. Adapan jumlah penerima BLT-DD di desa Laren sebanyak 100 Warga. Jumlah ini adalah hasil dari jumlah warga yang berasal dari tiga dusun yakni 34 Warga Dusun Gendong, 46 Warga Dusun Laren, dan 20 Warga Dusun Ketintang.
Babinkamtibmas Luki mengatakan bahwa pengawasan dan pendampingan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) ini dilakukan bersama Babinkamtibmas dari Polsek Laren.
"ini kami lakukan karena sudah menjadi atensi bagi personel TNI dan Polri untuk menjamin kelancaran penyaluran serta keakuratan penerima bantuan, sehingga tidak terjadi kericuhan," katanya.
Menurutnya penyaluran BLT-DD sudah sangat relevan, dikarenakan sasaran penerima bantuan sudah tepat dengan proses seleksi dari data yang ada di desa.
Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan penyaluran bantuan bisa tepat sasara. Sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya yang terdampak pandemi Covid-19.
"Mudahan-mudahan bantuan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh penerima untuk membeli kebutuhan pokok, agar bisa mencukupi gizi untuk meningkat imunitas tubuh sebagai pertahanan dari wabah Covid-19," imbuhnya.
Mekanisme pendataan ini, dimulai dari SK Desa Laren yang menunjuk beberapa Warganya untuk menjadi Team Relawan Covid 19 Desa Laren, dan dipilih 8 orang sebagai Pendata BLT DD. Kemudian mereka melakukan pendataan dengan mendatangi ketua RT Setempat untuk melakukan pendataan warga desa laren yang di nilai pantas mendapatkan bantuan tersebut.
Bukan hanya itu saja, agenda selanjutnya yaitu MUSDESSUS atau Musyawarah desa Khusus yang di hadiri oleh relawan covid 19, bpd dan perangkat desa. Musyawarah desa ini tidak hanya sekali dilakukan, dikarenakan adanya penumpukan penerima bantuan. Yaitu adanya bantuan dari negara yang dimana data nya banyak warga yang menerima BLT DD dan juga terdata di BST Pusat. Namun Relawan dan Perangkat Desa tak membiarkan masalah ini berkelanjutan. Setelah diselenggarakannya MUSDESSUS II, para Relawan, BPD dan juga perangkat makin teliti memantau data karena di takutkan masih ada warga yang masuk dalam 2 bantuan. 1 ada di BLT DD dan BST pusat.
Setelah melalui proses perdebatan yang lumayan menguras waktu, akhirnya di tentukan 100 data warga penerima BLT-DD, 134 warga penerima BST Pusat, 141 warga penerima PKH dan 227 warga penerima BPNT. Hasil ini kemudian disepakati menjelang ditutupnya MUSDESSUS II Desa Laren.(azm/laren)
