You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Laren
Laren

Kec. Laren, Kab. Lamongan, Provinsi Jawa Timur

---Pusat Informasi Kegiatan Desa Laren---Silahkan Datang Ke Kantor Desa Untuk Mendapatkan Akses Layanan Mandiri---

USAHA TAHU MILIK IBU KASMIATI SELAMA PANDEMI

Karang Taruna 30 Agustus 2021 Dibaca 147 Kali
USAHA TAHU MILIK IBU KASMIATI SELAMA PANDEMI

Selama hampir dua tahun, pandemi covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap dunia usaha, salah satunya UMKM (Usaha Tahu) milik Ibu Kasmiati (50 th) yang ada di kota Lamongan, Dusun Laren Desa Laren Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.

            Usaha Tahu ini berdiri sejak tahun 2012, semula Ibu Kasmiati belum memproduksi tahu sendiri seperti sekarang, akan tetapi membeli dan dijual kembali. Sebelum usaha tahu ini berdiri, Ibu Kasmiati memiliki usaha tempe yang sampai sekarang juga masih produksi. Selain itu, beliau juga sempat memproduksi emping yang diberi nama “makmur jaya” dan akhirnya berhenti karena kesulitan dalam proses pembuatan. Sampai sekarang hanya memproduksi tahu dan tempe saja. Usaha ini adalah salah satu usaha resmi yang ada di kota lamongan. Ibu Kasmiati memiliki karyawan sebanyak 5-8 orang, dan tidak ada pemberhentian pekerja selama pandemi covid-19.

Selama pandemic ini mengalami penurunan penghasilan dan kerugian. Ibu Kasmiati akan mendapatkan laba ketika dijual sendiri di pasar, tetapi ketika di pasokan maka akan mengalami kerugian, setiap harinya mengalami kerugian 190 ribu yang sudah berjalan sekitar 8  bulan ini. Dari semula harga biasa 7 ribu dan sekarang 10 ribu sampe 11 ribu. Akan tetapi akhir-akhir ini perlahan- lahan sudah mulai stabil kembali.

            Cara pembuatan tahu yaitu pertama-tama siapkan kedelai, kemudian Kedelai direndam selama 2 jam, lalu digiling menggunakan alat, setelah itu direbus menggunakan uap sekitar setengah jam. Kemudian, disaring di penyaringan, setelah disaring ampasnya dipisah. Lalu dipindah ke suatu tempat kemudian di campur dengan air cuka. Setelah itu proses pencetakan tahu.

Pembuatan tahu secara keseluruhan memakan waktu sekitar satu jam setengah paling lambat 2 jam. Setelah proses pembuatan kemudian di distribusikan “kami mendistribusikan tahu di pasar-pasar terdekat seperti Pasar Sekaran, Belimbing, Paciran, Kranji, dan Sugian,” kata Ibu Kasmiati.

Dalam satu hari biasanya bias memproduksi sekitar 49/50 kali masak, akan tetapi berbeda setelah adanya pandemi yang mana mengalami penurunan dan hanya 32 kali masak perhari. Satu kali masaknya 11/12 kilo gram dan menjadi 4 kotak tahu. Omset perhari bias mencapai ± 6 juta.

Harapan kedepan semoga harga kacang kedelai selalu stabil, sehingga tingkat produksi selalu stabil atau meningkat dan dapat meningkatkan ekonomi selaku pengusaha UMKM Tahu di Kabupaten Lamongan.

 

Ferdiyah Rohmani Ningsih ( Mahasiswi KKN KS UIN Sunan Ampel Surabaya )